PUTRI TUJUH ASAL MULA KOTA DUMAI, RIAU

Halo....selamat siang menjelang sore hehe. Disini mau meringkas cerita tersebut yang sudah ditampilkan oleh kelas saya di Fakultas Psikologi Universitas Pancasila saat pelajaran Pendidikan Karakter dan Budi Pekerti, Jumat lalu. 

     Jadi, dulu terdapat 2 kerajaan yang dipimpim oleh Ratu Cik Sima yang memiliki 7 Putri yang cantik dan Pangeran Empang Kuala. 7 putri itu bernama Mayang Kemuning, Mayang Melati, Mayang Mawar, Mayang Anggrek, Mayang Kamboja, Mayang lili, Mayang Sari (Mayang Mengurai). Mereka memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Ketika mereka sedang berada di pinggir sungai, Mayang Kemuning menemukan apel padahal tidak ada pohon apel dan tidak ada orang disekeliling. Lalu Mayang Kemuning memberi apel tersebut kepada Mayang Sari (Mayang Mengurai) untuk mencari tahu siapa yang melempar apel tersebut saat mereka sedang asik bermain air di sungai. 

     Suatu ketika Mayang Sari (Mayang Mengurai) sedang berada di hutan Ia bertemu dengan seseorang Pangeran bernama Empang kuala, Seorang Pangeran yang jatuh cinta kepada Mayang Sari saat Mayang sari berada disungai. Karena kecantikan Mayang Sari, Pangeran Empang Kuala menyebutkan "d'umay" setiap melihatnya. Mayang Sari (Mayang Mengurai) bertanya kepada Pangeran Empang Kuala tentang sebuah apel yang Ia terima apakah apel milik pangeran yang dilemparkan ke sungai. Pangeranpun menjawab Ya karena pangeran sangat terpesona dengan kecantikan 7 Putri terutama kepada Mayang Sari. Apel tersebut disimpan baik-baik oleh Mayang Sari (Mayang Mengurai) sampai suatu ketika Pangeran Empang Kuala berniat meminang Mayang Sari (Mayang Mengurai). 

     Saat dikerajaan Empang Kuala, Ia memanggil utusan untuk memberi tepak sirih kepada kerajaan yang dipimpin oleh Ratu Cik Sima yaitu Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Karena kerajaan tersebut memiliki 7 Putri dan salah satunya ada Mayang Sari (Mayang Mengurai) perempuan yang ingin dipinang oleh Pangeran Empang Kuala. Utusan dari Pangeran Empang Kuala tiba di kerajaan Seri Bunga Tanjung, ia bertemu dengan Ratu Cik Sima dan memberi tepak sirih untuk Putrinya. Tetapi di kerajaan Seri Bunga Tanjung memiliki adat yang dimana jika ingin Putri terakhir menikah Ia harus menunggu kakak-kakaknya menikah dulu. Tepak sirihnya pun dikembalikan lagi dan dibawa ke Pangeran Empang Kuala lagi. 

     Tibalah di kerajaan, Pangeran Empang Kuala terkejut melihat tepak sirih yang Ia kasih untuk dibawa ke kerajaan Seri Bunga Tanjung dikembalikan lagi. Pangeranpun merasa terlecehkan lalu Ia meminta utusannya untuk memanggil seluruh pasukannya untuk meyerang ke kerajaan Seri Bunga Tanjung karena lamarannya untuk Mayang Sari (Mayang Mengurai) ditolak. Peperangan pun terjadi, Ratu Cik Sima segera membawa ke 7 Putrinya ke  hutan dan disembunyikan didalam lubang yang beratapkan tanah dan terlindung oleh pepohonan agar mereka aman dan terhindari dari peperangan. Ratu Cik Sima menyediakan perbekalan untuk mereka selama 3 bulan agar mereka tidak kelaparan. Ratu Cik Sima tidak bisa menemami ke 7 Putrinya, ia harus segera kembali ke kerajaan yang sedang dilanda peperangan. Sebelum kembali ke kerajaan untuk berperang, Mayang Sari (Mayang Mengurai) menitipkan sebuah apel dan surat untuk dikasih kepada Pangeran Empang Kuala. 

     Sudah 3 bulan lamanya di kerajaan, Ratu Cik Sima memanggil utusannya untuk pergi ke Bukit Hulu Sungai Umay bertemu dengan jin agar ia mau membantu kerajaan Seri Bunga Tanjung untuk mengalahkan Pangeran Empang Kuala. Segeralah Utusan dan pengawal pergi menemui jin dan jin tersbut mau membantu kerajaan Seri Bunga Tanjung untuk mengalahkan Pangeran Empang Kuala. Usai meminta bantuan, utusan dan pengawal kembali ke kerajaan dan mengabarkan kepada Ratu Cik Sima bahwa jin mau membantu mereka. Disaat pasukan berstirahat dan pasukan Pangeran Empang Kuala sedang beistirahat dibawah pohon bakau  dekat hilir umai beribu-ribu buah baau berjatuhan dan menusuk ke badan pasukan Pangeran Empang Kuala dan pasukan tak berdaya.

     Datanglah utusan dari Ratu Cik Sima ke Pangeran Empang Kuala agar peperangan segera dihentikan karena adanya peperangan membuat rusak bumi sakti rantai betuah dan menodai pesisir Seri Bunga Tanjung. Pangeran Empang Kuala memikirkan apa yang dikatakan utusan dan Pangeran bersedia untuk menghentikan peperangan ini. Setelah itu Pangeran Empang Kuala menghadap kepada Ratu Cik Sima dan meminta maaf karena sudah membuat peperangan yang menghancurkan segalanya. Ratu Cik Sima memaafkan Pangeran Empang Kuala sebelum ia meminta maaf. Ratu Cik Sima tak lupa meberikan pemberian dari Mayang Sari (Mayang Mengurai) untuk Pangeran Empang Kuala.  

     Peperanganpun usai, Pangeran Empang Kuala membuka surat yang berisikan tulisan dari Mayang Sari (Mayang Mengurai). Pangeranpum menangis karena telah kehilangan seseorang yang ia cintai waktu itu saat Mayang Sari (Mayang Mengurai) sedang bermain air disungai. Saat Ratu Cik Sima menemui 7 Putrinya kembali, tiba ditempat persembunyian Ratu Cik Sima terkejut melihat ke 7 Putrinya sudah tak bernyawa. Ratu Cik Sima menyadari bahwa peperangan memakan waktu lebih dari 3 bulan sementara Ratu memberikan perbekalan kepada 7 Putrinya selama 3 bulan. Sebelum mengucapkan kata terakhir, Mayang Sari (Mayang Mengurai) berbicara kepada Ratu Cik Sima bahwa ia mencintai Pangeran Empang Kuala. Karena sudah bertubuh lemas dan tak berdaya Mayang Sari (Mayang Mengurai) pergi meninggalkan Ratu Cik Sima untuk selama-lamanya. 

     Akhirnya, akibat tidak kuat menanggung semua beban kesedihan setelah peperangan dan kehilangan 7 Putrinya, Ratu Cik Sima jatuh sakit dan tak lama ia pun meninggal dunia menyusul putri-putrinya. Dan dari peristiwa tersebut Masyarakat Dumai mempercayai bahwa nama  kota Dumai sekarang ini berasal dari kara "d'umay" yang dikatakan Pangeran Empang Kuala saat melihat kecantikan Mayang Sari (Mayang Mengurai). 

Itulah ringkasannya. Kiranya begitu saat kelas kami menampilkan cerita ini. Walaupun ada hal-hal yang ditambahkan. Dalam cerita ini terdapat beberapa hikmah atau pelajaran yang bisa kita ambil (*asik) yaitu :

1. Menyelesaikan suatu persoalan jangn terburu-buru yang akhirnya menyelesaikannya dengan cara peperangan 
2. Jika mempunyai masalah atau dendam jangan berkepanjangan, cepat-cepatlah berdamai karena damai itu indah
3. Sayangi dan cintailah orang-orang yang berada di sekitarmu dan belajar mencintai orang yang menyanyangi dan mencintaimu. 

Mungkin hanya itu yang dapat saya tulis. Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahn dan pengulangan kata atau ketidakjelasan jalan cerita. Karena saya bukan makhluk yang sempurna tetapi saya berusaha sempurna meski kesalahan terus terjadi. Terimakasih ;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori 5 R (Pos Satpam)

Budaya Organisasi