Teori 5 R (Pos Satpam)

     Assalamualaikum.....kali ini ingin membahas teori 5R dan apakah teori itu sudah diterapkan di Pos Sarpam yang tim kami jumpai minggu lalu. 

Sejarah 


     Pada dasarnya, 5R adalah Ringkas, Rapih, Resik, Rawat dan Rajin dalam bahasa Indonesianya. Menurut bahasa Jepang 5S yakni Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. Sejarah awalnya teori ini dibentuk bermula dari fenomena pertumbuhan Jepang pasca PD II yang memberikan motivasi pembangunan kembali dari puing peperangan. Seorang ahli survey AS, Dr. W. Edward Deming mencoba membantu Jepang untuk pembangunan kembali, sehingga konsep Deming mulai tahun 1970 telah diterapkan oleh perusahaan Jepang "14 konsep De. Deming". Konsep Deming lebih dikenal dengan Konsep Kaizen "The Key to Japan's Competitive Success" (1986). 

     Teori Kaizen, seorang filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dalm perusahaan bisnis. Kaizen dari bahasa Jepang yakni Kai (perubahan) dan Zen (baik) jadi bisa diartikan perubahan kepada arah yang lebih baik. Format Kaizen dapat berupa perorangan, sistem saran, kelompok kecil atau kelompok besar sampai bawahan. Strategi Kaizen adalah konsep tunggal dalam Manajemen Jepang yang paling penting sebagai kunci sukses Jepang dalam persaingan. 

Teori 5S 

     Kaizen merupakan sistem pengambangan produktivitas, kualitas, teknologi, proses, budaya kerja dan lain-lain. Dengan 5S Kaizen maka pekerja akan lebih nyaman, lebih efesien, lebih produktif, dan lebih sejahtera. 5S/5R merupakan urutan dalam menata tempat kerja yang merupakan tanggung jawab semua pekerja, mulai dari CEO sampai cleaning service.

1. Seiri atau pemilihan atau Ringkas
  Mengatur segala sesuatu sesuai dengan aturan dan prinsip tertentu. Membedakan antara yang diperlukan dengan yang tidak.

2. Seiton atau penataan atau Rapih
    Menyimpan barang ditempat yang tepat, tata letak yang sesuai sehingga dapat dipergunakan da;am keadaan mendesak, dan menghilangkan proses pencarian yang memakan waktu. 

3. Seiso atau pembersihan atau Resik 
    Membersihkan barang-barang yang ada. Seperti kotoran, sampah organik ataupun non organik.

4. Seiketsu atau pemantapan atau Rawat
    Melakukan pemeliharaan secara terus menerus, begitu juga dengan pembersihan.

5. Shitsuke atau pembiasaan atau Rajin
    Kemampuan untuk melakukan apa yang ingin dilakukan dam melakukan sesuatu secara benar. Hal tersebut dilakukan agar tempat kerja dengan kebiasaan dan perilaku baik. 

Hal yang akan dicapai setelah menerapkan 5S/5R :

a. Menggunggah tanggung jawab setiap orang ditempat kerja.
b. Penciptaan tempat kerja yang sesuai dengan teori Kaizen.
c Barometer manajemen ( untuk mengontrol sesluruh kegiatan kantor).

Kendala yang dihadapi dalam penerapan 5S/5R: 

1. Tidak Paham akan arti penting dari 5S/5R.
2. Tidak ada semangat kerja keras.
3. Tidak ada kerja tim.
4. Cepat puas diri.
5. Kurang adanya dukungan manajemen.

     Dari teori diatas, kelompok kami memutuskan dan menganalisa Pos Satpam yang kami jumpai atau kami survei dikampus sangat kurang akan kebersihan dan dekorasi tempat kerja karena didalam Pos Satoam tersebut banyak helm, sapu, sandal yang berserakan dan tidak termasuk dalam kriteria Pos Satpam yang seharusnya. 

     Dengan teori 5S/5R kami menganalisa dengan :

1. Seiri/pemilihan/Ringkas
    Dengan teori yang sudah ada dengan menempatkan sesuatu yang selayaknya, dalam Pos Satpam tersebut tidak terdapat barang-barang yang memang pantas dan layak. Seperti lambang garuda, visi dan misi satpam, radio pemancar, cctv, ht tidak terlihat didalamnya. 

2. Seiton/penataan/Rapih
   Dengan melakukan penataan barang-barang yang seharusnya ada didalam, akan terlihat tempat kerja itu rapih dan indah dipandang.Sementara Pos Satpam tersebut kondisinya tidak rapih, banyak sekali barang yang tidak perlu dimasukkan keruangan atau tempat kerja tersebut. Seperti adanya helm, seharusnya disediakan loker atau lemari untuk menyimpan helm. 

3. Seiso/Pembersihan/Resik
    Bagaimana keadaan PosSatpam tersebut, bersih atau tidaknya dari sampah dan kotoran debu. Pos Satpam tersebut tidak memperhatikan akan kebersihan ruangan dan lingkungan disekitarnya. Terlihat masih ada sampah yang berserakan.

4. Seiketsu/pemantapan/Rawat
    Hal ini merupakan tanggung jawab orang-orang yang berada pada tempat tersebut. Dengan melakukan perawatan agar semua yang ada didalam tempat kerja itu bisa dipergunakan kembali oleh penerus. Pos Satpam tidak terawat karena sudah keliatan dari pembersihan, pemilihan barang, penaatan dalam rungan tidak memenuhi kriteria. 

5. Shitsuke/pembiasaan/Rajin
    Bagaimana orang yang berada dalam tempat kerja itu melakukan pembersihan, perawatan sementara orang yang berada dalam Pos Satpam tersebut tidak rajin untuk membersihkan tempat kerjanya karena dari 5R sebelumnya mereka terlihat tidak peduli akan Pos Satpam tersebut.


Untuk itu, ada beberapa kriteria Pos Satpam yang semestinya atau selayaknya Pos Satpam dibuat :

a. Memiliki tempat yang layak dan nyaman
b. Besih dan ada tempat sampah.
c. Memiliki peralatan yang diperlukan satpam seperti cctv, mesin check clock amano control, ht dan lain-lain
d. Terdapat kamar mandi, ruang ganti, terdapat lemari atau loker untuk menyimpan barang satpam.
e. Pos Satpam harus ditempatkan dipintu masuk dan pintu keluar agar bisa mengetahui siapa saja yang datang dan keluar ke temoat tersebut atau wilayah.


Sumber :
agusfaisalgma.blogspot.com/2013/03/sejarah dan teori kaizen.
pendidikansatpam.blogspot.com/2015/02/pengertian satpam tugas pokok satpam
www.multiperkasa.co.id/standard operational procedure sop satpam/

Inilah yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan. 

Wassalamualaikum.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUTRI TUJUH ASAL MULA KOTA DUMAI, RIAU

Budaya Organisasi