Hujan dikala itu
Saat aku bangun dari mimpiku pada malam hari, mata ini memandang sangat gelap. Aku bertanya pada hatiku apa yang sedang terjadi? Mengapa semunya menjadi gelap? Disaat kegelapan yang aku hadapi, aku mencoba untuk menemukan titik terang agar aku bisa melihat sekelilingku. Gelap itu mengajarkanku arti kedamaian, kesunyian, ketentraman dan kesendirian. Antara sedih atau senang, tapi aku sangat menikmati kegelapan itu. Menurutku tidak ada luka yang aku rasakan tapi ada perasaan lain yang muncul dihatiku. Ya......perasaan sendiri yang menghantuiku, Tidak ada siapapun, tidak ada satu orangpun yang bisa ku lihat. Akupun bertanya dalam hatiku 'dimana semua orang? Mengapa tidak ada satupun orang yang ku lihat?' sejauh apapun aku melangkah, menelusuri kegelapan itu, aku belum menemukan siapapun, menemukan orang-orang, menemukan cahaya. Aku menjadi takut, jika hidupku penuh kegelapan, tidak ada orang di sekelilingku, dan tidak ada cahaya yang menemaniku....
Tuhan.....apakah kegelapan ini akan abadi di hidupku? Apakah aku tidak pantas untuk bertemu orang-orang dengan sedikit cahaya yang akan meneranginya? Aku terus bertanya, terus berjalan dengan tenang, terus dan terus mencari cahaya. Tiba-tiba terdengar suara yang asing bagiku, sangat menyeramkan, sangat besar dan sedkit cahaya. Ya itu adalah petir. Aku melihatnya dengan sangat jelas dan aku berharap petir itu tetap ada, setidaknya membantuku meihat sekelilingku. Ingin berteriak tapi keadaaan sepi. Karena lelah terus berjalan, di saat itu aku menukan benda yang menurutku dia hidup, tetapi hanya saja dia diam, Pohon. Pohon itu berdiri dengan tegak, lebat dengan daunnya dan sangat rindang untukku sejenak istirahat. Saat aku duduk sejenak dan berbaring dibawah rindangnya pohon, aku melihat ke atasnya. Aku bersyukur karena ternyata masih ada langit dengan awannya yang terus bergerak walaupun awan itu hitam sekali.........
Aku menikmati kesendiranku, menikmati kesepian ini dan menikmati pemandangan ya walaupun semuanya gelap. Saat aku ingin tidur sebentar, aku merasakan ada tetasan air yang turun membasahi pipiku sedikit demi sedikit. Betapa senangnya hatiku saat melihat tetesan itu. Akupun keluar dari lindungan daun-daun dari pohon itu dan..................air itu semakin banyak. Bersama-sama jatuh sehingga membasahi semua tubuhku. Aku berteriak senang, gembira karena ya ternyata ini hujan. Aku suka hujan, Aku berharap hujan ini terus ada menemaniku agar aku tidak merasa sepi sendiri di dunia ini. Beberapa jam hujan itu turun, lalu berhenti. Aku bingung, aku kaget melihat cahaya yang sedikit demi sedikit bermunculan. Cahaya itu tidak biasanya, cahaya itu berwarna alangkah indahnya ciptaanMu. Begitu cantik. Di saat aku menikmati cahaya itu aku sadar ternyata tidak hanya aku yang menikmatinya. Ada banyak orang yang memandanginya, adapula yang menggambil gambar indah tersebut. Aku baru sadar kegelapan yang aku rasakan adalah kegelapan dimana hujan akan turun, dan sehabis kegelapan itu yang memunculkan air jatuh dari langit yang memunculkan cahaya indah adalah pelangi. Tetapi aku merasa sedih karena semuanya begitu terasa cepat, tidak abadi seperti yang aku harapkan.
Aku bersyukur kegelapanku berubah menjadi cahaya yang selalu menerangi. Aku dapat melakukan aktivitas dengan lancar dan tidak terhambat. Aku dapat bertemu dengan orang-orang, berbicara padanya apalagi dengan orang-orang yang aku sayang. Aku bahagia! Ya! Aku sangat berterimakasih kepada Tuhan karena Tuhan telah memberikan apa yang aku butuhkan.
Disaat itu, aku bertemu dengan seseorang, seseorang yang membuat hidupku ya saat itu sangat penuh arti, sangat merasa ada dan merasa selalu ada seseorang yang disampingku. Menjalani hari dengannya membuatku sedikit melupakan sesuatu hal yang sangat berat bagiku. Kadang aku menaruh harapan pada orang itu agar ia selalu begitu. Tapi ternyata aku salah, aku terlalu berharap sampai pada akhirnya Tuhan membuatku sedih. Kekecewaan pada orang itu ada. Seberapa besar ya tidak bisa diungkapkan. Kenapa disaat cahaya itu datang aku merasa sedih, merasa sendiri? Kalau gitu lebih baik aku terus berada di kegelapan, menurutku hidupku aman-aman saja. Tidak ada orang yang dapat memberikan ku rasa kekecewaan. Kenapa kekecewaan itu ada? Salah kah aku atau orang itu sehingga rasa kecewa ada? Aku bingung harus bertanya pada siapa, lalu jika aku bertanya apakah orang lain akan mengerti? Ingin nangis, ingin berteriak tapi aku takut.......
Aku duduk dan berbaring lagi pada pohon itu, pohon yang pertama kali aku temui. Rasanya sepi, damai dan tentram ketika aku berada di pohon itu. Melihat keatas terdapat daun yang sangat lebat, sedikit celah aku bisa memandang langit yang begitu biru cerahnya dengan awan putih yang terlihat sedikit bergerak. Saat aku memejamkan mata ku, aku merasakan tetesan air membasahi pipiku lagi. Dan saat membuka mata ku, langit yang cerah dengan awan putih berubah menjadi hitam, menjadi gelap lagi di sekelilingku. Hitungan detik pun air itu jatuh bersama-sama. Membasahi tubuh ku. Hujan..........membawaku pada kesenangan, membawa ku merasa damai, merasa sejuk karena hujan dikala itu mengajarkanku apa artinya rasa sakit akibat kecewa. Hujan dikala itu mengajarkanku arti meskipun ia berkali-kali jatuh, tetapi ia tidak pernah menyesal untuk datang dan terus datang kembali. Hujan dikala itu mengajarkan ku jika aku menagis, berteriak tidak ada satupun yang melihat maupun mendengar karena tetesan air yang jatuh bersama-sama membuat suara yang cukup terdengar derasnya. Hujan dikala itu mengajarkanku dari melupakan masalah yang sedang ku hadapi. Aku menjadi lupa dengan rasa kecewa itu, rasa kecewa yang aku rasakan cepat pergi terbawa dengan derasnya hujan dan setelah hujan aku melihat cahaya itu datang kembali. Cahaya yang begitu cantik dengan beragam warnanya dan saat itu pula aku sadar, selalu ada kebahagiaan. selalu ada jalan keluar dan selalu ada keindahan setelah kekecewaan, kesedihan, dan masalah yang melanda di diriku.
-SEKIAN-
Hai, hai. Gatau deh ini cerita apa hehe.
Dari hati? Sedikit heee.
Ya pokoknya kebanyakan imajinasi aja. Mau coba-coba doang, masih baru mau mulai lagi. Pasti gak jelas, aneh dan sebagainya deh.
See you yaa hehee
Komentar
Posting Komentar