Budaya Organisasi di dalam ODOJ
Assalamualaikum, wr wb....
Hari Jumat lalu dalam mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi, saya sudah melihat dari berbagai kelompok di Fakultas Psikologi Universitas Pancasila. Didalamnya terdapat beragam Budaya Organisasi. Dari situlah saya mengetahui sesuatu yang menjadi ciri dari organisasi atau komunitas lainnya. Karena saya masuk dalam kelompok 3, saya akan membahas tentang apa yang kelompok 3 presentasikan ke teman-teman di kampus. Kelompok kami mengambil komunitas ODOJ.
ODOJ adalah One Day One Juz, merupakan suatu komunitas tetapi di dalam komunitas disini satusama lain tidak pernah bertemu atau tatap muka. Media yang mereka gunakan untuk berkomunikasi adalah media sosial. Dalam One Day One Juz juga banyak mengadakan acara dan amal.
Dalam pemabahasan ini saya ingin membahas Komunitas One Day One Juz dari berdirinya sampai saat ini.
Komunitas One Day, One Juz didirikan tanggal 11 November 2013, namun secara resmi pada tanggal 4 Mei 2014 yang bertempat di Masjid Istiqlal dan mendapatkan rekor dunia tapi tercatat di rekor murni yang didatangi 50.000 odojers (sebutan anggota). Komunitas ini terbentuk berawal dari rumah Quran yang membiasakan tilawah 1 hari 1 juz. Kemudian ingin melestarikan tilawah 1 hari 1 juz tidak hanya di bulan ramadhan saja tetapi setiap hari dan setiap waktu. Pendiri dari komunitas ini adalah Ustadz Bayu Subrata. Visi dan Misi nya adalah membumikan Al Quran, melangitkan manusia, serta membiasakan dan mengistiqomahkan orang dalam bertilawah 1 hari 1 juz.
Dalam komunitas ini mengajarkan ketepatan waktu dan budaya ta'aruf pada anggotanya. Konsep tepat waktu terlihat dari anggota untuk menyetor bacaan Al Quran dalam satu hari. Sedangkan ta'aruf dari rasa gotong royong dan kepercayaan mereka satu dengan yang lain padahal belum pernah bertemu. Ciri khas nya adalah memiliki pengurus daru masing-masing daerah dan selalu mengadakn Ngaji On The Street (NGAOS) dan di Jabodetabek Kajian Al Quran Ala Ustadz (KALQULUS) setiap 1 bulan sekali.
Bagaimana komunitas ini menjaga stabilitasnya?
Ada 2 cara yang dilakukan yaitu :
a. memberi kepercayaan kepda admin dari masing-masing grup setiap daerah.
b sistem pusat selalu mengadakan acara, agar silaturrahim dan budaya ta'aruf berlangsung selamanya.
Pengambilan resiko dan inovasinya adalah menggunakan media sosial dan pertemuan yang jarang serta budaya ta'aruf, memunculkan banyak spekulasi disaat banyak modus lewat media sosial. Tetapi tidak menyurutkan semangat komunitas ini untuk tetap maju mencapai tujuan bersama dibentuknya komunitas ini.
Mengapa melalui media sosial?
Karena ingin mengetahui bagaimana proses organisasi melalui media sosial, mereka mengguna whats app. Dengan melalui whats app mereka mendapatkan teman yang beragam dan lebih dari yang lainnya. Serta menjaga perilaku istiqomah dalam bertilawah yang belum tentu dilakukan orang lain.
Apakah dampak postifnya?
Khususnya bagi yang beragama Islam untuk senantiasa membaca Al Quran diwaktu senggang dan tidak hanya ketika berpuasa atau bulan ramadhan.
Bagaimana syarat dan tips dari komunitas One Day, One Juz?
1. Kura-kura, yang dicicil dua lembar sehabis sholat wajib.
2. Kebo, artinya mau dimanapun kita berada yang penting kita tilawah dan selesai 1 Juz.
3. Kuda, artinya langsung selesai 1 juz.
Dalam komunitas ini syarat yang diajukan tidaklah rumit, hanya memiliki media sosial yang digunakan dalam komunitas ini dan Al Quran serta berkomitmen tinggi bagi anggotanya.
Sekian dan terimakasih.
Wassalamualaikum, wr wb....
Komentar
Posting Komentar