Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Teori 5 R (Pos Satpam)

     Assalamualaikum.....kali ini ingin membahas teori 5R dan apakah teori itu sudah diterapkan di Pos Sarpam yang tim kami jumpai minggu lalu.  Sejarah       Pada dasarnya, 5R adalah Ringkas, Rapih, Resik, Rawat dan Rajin dalam bahasa Indonesianya. Menurut bahasa Jepang 5S yakni Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. Sejarah awalnya teori ini dibentuk bermula dari fenomena pertumbuhan Jepang pasca PD II yang memberikan motivasi pembangunan kembali dari puing peperangan. Seorang ahli survey AS, Dr. W. Edward Deming mencoba membantu Jepang untuk pembangunan kembali, sehingga konsep Deming mulai tahun 1970 telah diterapkan oleh perusahaan Jepang "14 konsep De. Deming". Konsep Deming lebih dikenal dengan Konsep Kaizen "The Key to Japan's Competitive Success" (1986).       Teori Kaizen, seorang filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dalm perusahaan bisni...

Budaya Organisasi di dalam ODOJ

Assalamualaikum, wr wb....         Hari Jumat lalu dalam mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi, saya sudah melihat dari berbagai kelompok di Fakultas Psikologi Universitas Pancasila. Didalamnya terdapat beragam Budaya Organisasi. Dari situlah saya mengetahui sesuatu yang menjadi ciri dari organisasi atau komunitas lainnya. Karena saya masuk dalam kelompok 3, saya akan membahas tentang apa yang kelompok 3 presentasikan ke teman-teman di kampus. Kelompok kami mengambil komunitas ODOJ.      ODOJ adalah One Day One Juz, merupakan suatu komunitas tetapi di dalam komunitas disini satusama lain tidak pernah bertemu atau tatap muka. Media yang mereka gunakan untuk berkomunikasi adalah media sosial. Dalam One Day One Juz juga banyak mengadakan acara dan amal.       Dalam pemabahasan ini saya ingin membahas Komunitas One Day One Juz dari berdirinya sampai saat ini.       Komunitas One Day, One Juz ...

Budaya Organisasi

A. Pengertian Menurut Osborne dan Plastrik (2000), budaya organisasi adalah seperangkat perilaku, perasaan, dan kerangka psikologis yang terinternalisasi sangat mendalam dan dimiliki bersama oleh anggota organisasi. Menurut Robbins (2002: 247), bahwa budaya organisasi merupakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota organisasi, suatu sitem dari makna bersama. B.  Pentingnya kajian budaya organisasi  Menurut Veithzal R. (2003) bahwa budaya organisasi berperan dalam : - Menetapkan tapal batas dalam arti menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dengan lainnya.  - Memberikan ciri identitas bagi anggota organisasi. - Mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas daripada kepentingan individu. - Meningkatkan kemantpan sistem sosial. - Memandu dan membentuk sikap anggota organsasi. Dalam hal tersebut budaya organisasi merupakan kerangka kerja yang menjadi pedoman tingkah laku dan pembuatan keputusan anggota organisasi serta men...